Dek Gam Dukung Pernyataan Prabowo Soal Pengampunan Koruptor dengan Pengembalian Uang Negara
Fraksi PAN Diskusikan Kebijakan Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak bersama Mahasiswa AMIKOM Yogyakarta
Fraksipan.com – Dalam upaya meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dan anak, Mas’udi dan Fatin Amiroszati, mahasiswa magang dari Universitas AMIKOM Yogyakarta, bersama Tenaga Ahli Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI, mengadakan diskusi kebijakan yang fokus pada pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Diskusi penting ini diselenggarakan di Ruang Rapat Fraksi PAN DPR RI pada Rabu, 26 Juni 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif mahasiswa magang tersebut untuk berkontribusi dalam menemukan solusi yang efektif dan inovatif guna mengatasi maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Mereka berperan aktif dalam merancang dan menginisiasi diskusi yang dihadiri oleh anggota fraksi dan mahasiswa magang lainnya.Dalam diskusi tersebut, berbagai aspek terkait kebijakan pencegahan kekerasan dibahas secara mendalam.
Mas’udi dan Fatin Amiroszati menekankan peningkatan tren kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.
Kumarudin Tenaga Ahli Fraksi PAN DPR RI sebagai narasumber dari Fraksi PAN yang hadir dalam diskusi ini, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif para mahasiswa magang. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.
Kumarudin juga memberikan masukan mengenai langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk memperkuat kebijakan pencegahan kekerasan.
Mas’udi mengungkapkan bahwa tujuan dari diskusi ini adalah untuk merumuskan kebijakan yang tidak hanya bersifat reaktif tetapi juga preventif.
“Kami ingin menemukan strategi yang bisa diterapkan di berbagai tingkat, mulai dari keluarga, sekolah, hingga komunitas, untuk mencegah terjadinya kekerasan sejak dini,” ujarnya.
Sementara itu, Fatin Amiroszati menambahkan bahwa pendidikan dan kesadaran masyarakat memainkan peran kunci dalam pencegahan kekerasan.
“Kami berharap, melalui diskusi ini, kita bisa menghasilkan rekomendasi kebijakan yang memperkuat pendidikan tentang hak-hak perempuan dan anak serta mengembangkan program-program yang mampu memberdayakan mereka,” kata Fatin.
Diskusi yang berlangsung selama beberapa jam ini juga melibatkan mahasiswa magang lainnya yang bersimpati terhadap perlindungan perempuan dan anak. Mereka berbagi pengalaman dan praktik terbaik yang dapat diadaptasi dalam konteks kebijakan di Indonesia.
Hasil dari diskusi ini akan dirangkum dan disusun menjadi catatan aspirasi Fraksi PAN kaitannya dengan perlindungan perempuan dan anak. Para mahasiswa magang berharap bahwa langkah ini dapat menjadi awal dari perubahan signifikan dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.K
egiatan ini menunjukkan betapa pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi isu-isu sosial yang krusial. Dengan inisiatif seperti ini, diharapkan semakin banyak pihak yang tergerak untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua, terutama bagi perempuan dan anak yang rentan terhadap kekerasan.