Uya Kuya Pertanyakan Klaim Influencer Sebagai “Perwakilan BPOM” dalam Review Kosmetik
Krisis di Sektor Tekstil, Muhammad Hatta Usulkan Ditjen Khusus untuk Selamatkan Padat Karya
Frksipan.co – Anggota Komisi VII DPR RI, Muhammad Hatta, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi industri tekstil dalam negeri yang menurutnya sudah mencapai tahap kritis. Ia menyebut kondisi ini sebagai “lampu merah” bagi industri tekstil nasional yang perlu segera mendapat perhatian dari pemerintah.
Kepailitan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) menjadi salah satu sinyal bahwa pemerintah harus memberikan perhatian lebih pada sektor ini. “Seperti Sritex itu kan sudah 50 ribu karyawan bayangin. Kali empat saja sudah 200 ribu orang yang berlindung di sebuah pabrik. Belum lagi efek domino yang tadi disampaikan tentang UMKM dan sebagainya,” ujar Hatta dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Perindustrian di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta.
Sebagai wakil rakyat dari Dapil Jawa Tengah V, Hatta mengusulkan pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) khusus tekstil dalam struktur Kementerian Perindustrian. Saat ini, sektor tekstil masih tergabung dalam Ditjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (Ditjen IKFT) di Kementerian Perindustrian.
“Kita harus ada Ditjen khusus yang fokus pada itu. Kita kalau melihat dari beberapa negara khususnya tekstil ini, Pak. Sampai ada yang punya Menteri Tekstil, Pak. Seperti India itu ada kementerian khusus untuk tekstil. Jadi ini sudah bukan industri yang dianggap industri yang biasa-biasa saja. Harus ada kekhususan karena ini sudah menyangkut industri padat karya,” tegas Hatta.
Politisi Fraksi PAN ini mendesak pemerintah untuk serius menangani permasalahan di sektor tekstil, mengingat kontribusi besar industri ini terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di berbagai wilayah. Jika industri tekstil terus merosot, Hatta menegaskan, dampak negatifnya akan meluas, mempengaruhi ekonomi daerah bahkan perekonomian nasional.
*MS