Tom Liwafa Soroti Strategi Pariwisata dan Kolaborasi Garuda dengan Pokémon
Tom Liwafa Soroti Strategi Pariwisata dan Kolaborasi Garuda dengan Pokémon
Fraksipan.com – Komisi VII DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Menteri Pariwisata RI pada Rabu, 20 November 2024, untuk membahas Program Kerja Kementerian Pariwisata RI Tahun Anggaran 2025. Dalam rapat tersebut, beberapa isu strategis terkait quick wins Kementerian Pariwisata, seperti kampanye branding, integrasi paket wisata, dan efisiensi biaya transportasi, menjadi perhatian.
Salah satu anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PAN, Arizal Tom Liwafa, yang akrab disapa Tomli, memberikan tanggapan kritis terhadap kolaborasi maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dengan produk luar negeri seperti Pokémon.
“Jadi yang memprihatinkan adalah bagaimana kemudian maskapai penerbangan yang kita banggakan yaitu Garuda, malah kemudian kolaborasi sama Pokémon. Ini kan perlu diperhatikan betul ini,” ujar Tomli.
Tomli menyoroti bahwa Pokémon adalah produk luar negeri, meskipun masuk dalam kategori usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). “Ini produk luar, UMKM. Tapi UMKM Jepang gitu loh, jadi artinya apa?” lanjutnya.
Ia menilai bahwa kolaborasi seperti ini kurang mencerminkan identitas lokal Indonesia, mengingat banyaknya destinasi wisata unggulan seperti Labuan Bajo, Bali, Candi Prambanan, dan Candi Borobudur. “Kok bisa kemudian (malah) kolaborasi dengan Pokémon. Pokémon berbatik pula. Ini kan miris menurut saya,” ungkap Tomli.
Sorotan pada Kolaborasi Maskapai dan Produk Luar
Sebagai perusahaan BUMN, Garuda Indonesia diharapkan lebih memprioritaskan promosi budaya dan destinasi lokal. Tomli mengkhawatirkan langkah ini akan menjadi tren yang diikuti oleh pihak lain, sehingga fokus pada pengembangan budaya lokal dapat terabaikan.
“Lah ini kan bisa ditiru lain-lainnya semua kan repot juga,” tambahnya.
Pentingnya Kolaborasi dengan Influencer
Tomli juga menekankan peran media sosial dan influencer dalam meningkatkan pariwisata Indonesia. Ia mengapresiasi dampak positif yang diberikan oleh influencer internasional, seperti IShowSpeed, yang meningkatkan popularitas Bali di kancah global.
“Jemput bola boleh juga kepada mereka nih influencer. Banyak influencer itu yang bisa kita gandeng tuh banyak,” ujar Tomli.
Ia menyarankan agar pemerintah menggandeng influencer lokal untuk berkolaborasi dengan influencer mancanegara, guna menarik lebih banyak wisatawan berkualitas ke Indonesia. Bahkan, Tomli menawarkan bantuannya untuk mempertemukan pihak Kementerian Pariwisata dengan influencer jika diperlukan.
“Kita jemput bola ke mereka, audiensi lah. Kalau memang itu berat nanti saya akan kumpulkan itu kawan-kawan kita juga,” pungkasnya.
Penekanan pada Promosi Budaya Lokal
Dalam rapat tersebut, muncul desakan kepada Kementerian Pariwisata untuk lebih fokus pada promosi budaya dan pariwisata lokal melalui strategi yang tepat. Evaluasi terhadap kolaborasi dengan produk luar seperti Pokémon diharapkan menjadi perhatian utama, demi menjaga identitas dan daya tarik pariwisata Indonesia di mata dunia.
[MS]