Uya Kuya Pertanyakan Klaim Influencer Sebagai “Perwakilan BPOM” dalam Review Kosmetik
Petani Tegal Keluhkan Infrastruktur Irigasi, Goyud Janji Perjuangkan Kepentingan Pertanian
Fraksipan.com – Sejumlah petani di Kabupaten Tegal menyampaikan keluhan terkait infrastruktur irigasi yang dinilai belum memadai untuk mendukung aktivitas pertanian. Keluhan ini disampaikan saat bertemu dengan Anggota Fraksi PAN DPR RI, Wahyudin Noor Aly, yang akrab disapa Goyud.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Pepedan, H. Drajat, menjelaskan bahwa masalah infrastruktur irigasi yang kurang memadai, ditambah dengan semakin berkurangnya lahan pertanian akibat pembangunan properti, menjadi kendala utama petani.
“Salah satunya infrastruktur irigasi yang belum memadai. Serta semakin berkurangnya luas lahan pertanian akibat maraknya pengembangan properti,” katanya.
H. Drajat mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kondisi tersebut dapat mengancam ketahanan pangan di wilayah tersebut. Ia berharap ada langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini.
Menanggapi hal itu, Goyud menyatakan bahwa dirinya melalui Komisi II DPR RI berkomitmen melakukan pengawasan tata ruang pertanian agar lahan pertanian dan peternakan tidak tergerus oleh kepentingan lain.
“Kebijakan yang diambil pemerintah sangat tepat. Karena dengan demokrasi ekonomi di bidang pangan, sistem ini akan tercipta dari, oleh, dan untuk para petani,” ujarnya.
Goyud menjelaskan, pemerintah saat ini sedang mengutamakan swasembada pangan melalui program Astacita yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Program tersebut bertujuan untuk memastikan ketahanan pangan nasional tanpa bergantung pada impor.
“Pelaksanaan program ini dengan langsung di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pangan, Bapak Zulkifli Hasan,” tambahnya.
Politisi PAN ini juga menyebut sejumlah langkah strategis telah diambil untuk mendukung kesejahteraan petani, seperti jaminan pembelian hasil panen dengan harga yang lebih tinggi dari standar sebelumnya. Selain itu, impor beberapa komoditas strategis seperti beras, jagung, garam, dan gula telah dihentikan untuk melindungi produksi dalam negeri.
Dalam hal infrastruktur, Goyud menyatakan bahwa pemerintah pusat kini mengambil alih kewenangan pengelolaan dan pendanaan irigasi untuk mempercepat perbaikan.
“Sistem distribusi pupuk juga telah disederhanakan agar lebih efisien dan tepat sasaran,” katanya.
Goyud menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan petani di tingkat nasional. Ia berharap kebijakan pro-petani yang saat ini diterapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional sekaligus kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Pemerintah juga, lanjut Goyud, telah meluncurkan program makanan bergizi untuk anak-anak, dengan harapan kebutuhan tersebut dapat dipasok dari hasil pertanian lokal.
“Saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan kepentingan petani di tingkat nasional. Saya berharap kebijakan-kebijakan yang pro-petani ini dapat berjalan dengan lancar, memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan nasional, dan pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan,” pungkasnya.