Ahmad Najib: Indonesia Harus Perkuat Kolaborasi Internasional Hadapi Tantangan AI dan Kripto

Fraksipan.com – Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah, menegaskan bahwa tanpa respons kebijakan yang tepat, perkembangan AI dapat memberikan dampak signifikan terhadap stabilitas pasar keuangan, termasuk sektor aset kripto.
Ia menekankan agar pemerintah Indonesia memperkuat kerja sama dengan otoritas internasional guna menghadapi tantangan teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti DeepSeek yang berpotensi memengaruhi perekonomian nasional.

“Penguatan kerja sama dengan otoritas keuangan internasional penting untuk memantau perkembangan teknologi AI dan dampaknya terhadap pasar keuangan, termasuk kripto. Kolaborasi ini untuk memastikan respons kebijakan tepat dan terkoordinasi,” ujar Najib, Kamis (30/1/2025).

Terkait dengan industri kripto, Najib menekankan perlunya regulasi yang lebih ketat dan komprehensif guna mengawasi peredaran aset digital di tengah pesatnya perkembangan AI. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga stabilitas pasar dan melindungi investor dari potensi manipulasi atau tindakan penipuan yang semakin marak.

“Hal ini penting untuk melindungi investor dari potensi penipuan dan memastikan integritas pasar,” lanjut Sekretaris Fraksi PAN DPR RI tersebut.

Kemunculan DeepSeek, menurut Najib, telah memicu ketidakstabilan di pasar aset kripto, menyebabkan sejumlah token berbasis AI mengalami penurunan nilai yang cukup signifikan. Ia mengungkapkan bahwa dalam 24 jam terakhir, kapitalisasi pasar aset kripto berbasis AI turun sekitar 10 persen.

“Beberapa token utama seperti RENDER dan VIRTUAL mengalami penurunan lebih dari 13 persen,” jelas Najib.

Tak hanya itu, munculnya token-token palsu yang mengatasnamakan DeepSeek semakin meningkatkan volatilitas pasar. Najib mengingatkan bahwa token palsu tersebut berisiko menyesatkan investor dan berpotensi digunakan dalam aksi penipuan.

“DeepSeek telah menegaskan mereka tidak memiliki keterkaitan dengan proyek kripto apa pun dan memperingatkan publik terhadap potensi penipuan,” pungkasnya.

Dengan meningkatnya tantangan dari inovasi AI terhadap sistem keuangan global, Najib mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam memperkuat regulasi dan koordinasi internasional demi menjaga stabilitas ekonomi nasional.