Eddy Soeparno Dorong Regulasi Progresif untuk Percepatan Investasi Carbon Capture Storage

Eddy Soeparno Wakil Ketua MPR RI (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Investasi RI Rosan Roeslani (kiri)
Fraksipan.com – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menegaskan pentingnya regulasi yang progresif dan kompetitif dalam pengembangan Carbon Capture Storage (CCS) guna mempercepat transisi energi serta memperkuat ketahanan energi nasional. Hal ini ia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani.
Eddy menyoroti potensi besar CCS sebagai solusi strategis dalam mengurangi emisi karbon sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “CCS dapat menjadi solusi strategis dalam mengurangi emisi karbon sekaligus berkontribusi mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa CCS bukan sekadar langkah mitigasi lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi yang dapat menarik investasi asing, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong transfer teknologi. “Carbon Capture Storage bukan lagi sekadar solusi lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi yang mendatangkan investasi, menyerap tenaga kerja, transfer teknologi dan menyumbang pertumbuhan PDB nasional. Negara-negara lain tengah berbenah untuk menjadikan karbon sebagai komoditas bernilai tinggi. Indonesia kelak akan bersaing dengan negara lain menjadi tujuan utama investasi CCS di kawasan, namun saya yakin Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang belum dimiliki negara lainnya,” lanjutnya.
Sebagai anggota DPR RI Komisi VII, Eddy menilai bahwa percepatan regulasi sangat diperlukan agar Indonesia dapat menarik investasi di sektor ini. “Kita harus memastikan bahwa kebijakan dan regulasi kita memudahkan dan menarik bagi investasi untuk masuk, tentu dengan menjaga kepentingan nasional. Dengan demikian, maka peluang Indonesia untuk menjadi pusat CCS di kawasan akan semakin besar,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan dari sektor industri dan investasi agar implementasi CCS dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Ia menegaskan bahwa pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret guna mengoptimalkan potensi CCS, termasuk mengundang negara-negara lain untuk memanfaatkan fasilitas penyimpanan karbon di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Eddy mengapresiasi respons cepat Menteri Investasi dalam memfasilitasi investasi di sektor CCS. Salah satu langkah konkret yang sedang diupayakan adalah menarik investor luar, termasuk Singapura, untuk menyimpan karbon mereka di Indonesia. “Proyeksi kami bahwa negara pertama yang akan terlibat adalah Singapura, sementara proyek CCS yang saat ini tengah dikerjakan oleh Pertamina bersama Exxon dan Inpex di Lapangan Abadi Masela diharapkan menjadi pintu masuk bagi negara lain, seperti Korea Selatan dan Jepang, untuk turut serta berinvestasi dalam sektor ini,” jelasnya.
Eddy optimistis bahwa dengan dukungan regulasi yang tepat dan kerja sama erat antara pemerintah serta sektor swasta, Indonesia dapat menjadi pusat CCS di Asia. “Kita harus bergerak cepat dan memastikan bahwa investasi CCS ini benar-benar memberikan dampak bagi ekonomi dan lingkungan. Dengan adanya regulasi yang mendukung serta kerja sama yang erat antara pemerintah dan sektor swasta, saya optimistis Indonesia dapat menjadi hub utama CCS di Asia,” tegasnya.
Sebagai langkah strategis, MPR RI siap bekerja sama dengan Kementerian Investasi untuk memastikan implementasi CCS berjalan lancar dan memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian serta lingkungan nasional. “Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, investor, dan sektor industri, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi pemimpin di bidang Carbon Capture Storage di kawasan Asia dan dunia,” pungkas Eddy Soeparno.