Saleh Partaonan Daulay: Pemerintah Harus Dukung Sektor Industri Manufaktur
Oknum TNI Serang Polisi, Okta Kumala Dewi: Jam Komandan dan 8 Wajib TNI Penting untuk Profesionalisme Prajurit

Okta Kumala Dewi Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN
Fraksipan.com – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi, menyoroti pentingnya pembinaan disiplin prajurit melalui jam komandan dan penerapan 8 Wajib TNI guna meningkatkan profesionalisme TNI. Pernyataan ini disampaikannya menyusul insiden penyerangan oleh oknum TNI ke Markas Polres Tarakan pada Senin, 24 Februari 2025, yang mengakibatkan kerusakan dan korban luka di pihak kepolisian.
“Jam komandan merupakan sarana yang sangat penting dalam pembinaan mental dan kejuangan prajurit. Melalui waktu ini, seorang pimpinan bisa memberikan arahan yang tegas sekaligus menjaga moral prajurit tetap tinggi, serta memastikan bahwa setiap prajurit TNI selalu profesional dan mematuhi Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI,” ujar Okta Kumala Dewi.
Insiden di Tarakan dipicu oleh perkelahian antara oknum anggota TNI dan Polri di sebuah kafe sebelum akhirnya berujung pada penyerangan terhadap markas polisi. Sejumlah oknum TNI diduga membawa senjata tajam dan senjata api laras pendek saat melakukan aksi perusakan. Insiden ini memperlihatkan bahwa kedisiplinan dan profesionalisme prajurit harus semakin diperkuat.
Okta menegaskan bahwa 8 Wajib TNI harus menjadi pedoman utama dalam keseharian prajurit.
“Prajurit TNI harus selalu menjaga komitmen untuk mematuhi 8 Wajib TNI ini, karena dengan demikian mereka dapat memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab mereka dijalankan dengan penuh disiplin, profesionalisme, dan rasa hormat terhadap rakyat. Hal ini sangat penting untuk menjaga citra TNI di mata masyarakat serta mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan,” jelasnya.
Ia juga mendesak agar tindakan tegas diberikan kepada oknum TNI yang terlibat dalam insiden kekerasan di Tarakan.
“Tindakan kekerasan oleh oknum TNI tidak hanya merusak citra institusi, tetapi juga dapat merusak hubungan baik dengan Polri dan masyarakat. Oleh karena itu, saya mendesak agar tindakan tegas diambil terhadap mereka yang terlibat dalam insiden ini untuk memberikan efek jera dan memastikan bahwa hal serupa tidak terulang lagi,” tegas Okta.
Selain itu, Okta berharap insiden ini tidak merusak solidaritas yang telah terjalin antara TNI dan Polri. Ia mengingatkan bahwa bulan lalu Presiden Prabowo Subianto dalam Rapim TNI-Polri menekankan pentingnya sinergi antara kedua institusi dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
“Semoga masalah ini dapat diselesaikan dengan bijak dan tidak merusak hubungan baik yang sudah terjalin antara TNI dan Polri,” tutupnya.
Baca Juga: Okta Kumala Dewi: TNI Harus Menjadi Pelindung Rakyat, Bukan Sumber Ketakutan