Wahyudin Noor Aly: Bencana Sirampog Akibat Kelalaian, Bukan Alam

 Wahyudin Noor Aly: Bencana Sirampog Akibat Kelalaian, Bukan Alam

Anggota Komisi II DPR RI, Wahyudin Noor Aly

Fraksipan.com — Anggota Komisi II DPR RI, Wahyudin Noor Aly, menegaskan bahwa bencana tanah bergerak di Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, bukan sekadar bencana alam, melainkan akibat langsung dari kelalaian manusia yang membiarkan hutan lindung di lereng Gunung Slamet rusak parah.

Saat meninjau langsung lokasi pengungsian di Desa Mendala, Minggu (4/5), Wahyudin — yang akrab disapa Goyud — mengungkapkan bahwa sedikitnya 100 hektare kawasan hutan lindung telah gundul. Ia menyebut kerusakan hutan ini sebagai penyebab utama seringnya bencana banjir dan tanah bergerak di wilayah tersebut.

“Ini bukan bencana alam, ini bencana kelalaian!” tegas Goyud dari Fraksi PAN, yang juga merupakan wakil rakyat dari Dapil Jawa Tengah IX (Brebes, Tegal, Kota Tegal).

Goyud menyoroti perubahan drastis kondisi lingkungan Sirampog yang dahulu tidak pernah mengalami banjir, namun kini setiap kali hujan turun, banjir selalu datang.

“Dulu Sirampog tidak banjir, sekarang setiap hujan langsung kebanjiran. Kenapa? Karena hutannya habis dibabat. Yang terlihat hijau dari bawah cuma kamuflase, nyatanya di atas sudah gundul!” ujarnya.

Bencana tanah bergerak yang terjadi pekan lalu telah merusak empat pedukuhan: Karanganyar, Babakan, Cupangbungur, dan Krajan. Akibatnya, sebanyak 120 rumah rusak berat, 551 jiwa terdampak, dan 430 orang mengungsi. Selain itu, 70 hektare lahan pertanian serta 1,3 kilometer infrastruktur desa juga turut hancur.

Menyikapi situasi ini, Goyud mendesak pemerintah pusat, pemerintah provinsi, serta lima kabupaten di sekitar Gunung Slamet (Brebes, Tegal, Pemalang, Purbalingga, dan Banyumas) untuk menginisiasi perubahan status hutan lindung menjadi kawasan Taman Nasional.

“Harus ada penjagaan ketat! Jangan sampai ada lagi perambahan. Kita tidak mau setiap tahun hanya turun bantuan saat bencana, tapi tidak mencegahnya,” tegasnya.

Selain meninjau langsung kondisi pengungsi, Goyud turut menyalurkan bantuan logistik dan dana tunai di Posko Gunungpoh. Bantuan ini disambut hangat oleh Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori.

“Dukungan seperti ini menguatkan kami di saat sulit,” ujar Basori.

Di akhir kunjungannya, Goyud mengingatkan pentingnya langkah cepat untuk memulihkan ekosistem hutan demi mencegah bencana susulan.

“Ini saatnya bertindak, sebelum lebih banyak nyawa dan harta yang hilang,” tandasnya.

editor

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 − 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.