Herry Dermawan Serap Aspirasi PPL Ciamis: Tantangan Budidaya Ikan Tawar Butuh Dukungan Penuh
Herry Dermawan mendengar keluh kesah dari PPL di Kabupaten CIamis
“Idealnya satu kecamatan satu PPL, tapi sekarang ada yang menangani dua kecamatan”
Fraksipan.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Ir. H. Herry Dermawan, mendengarkan secara langsung keluhan, aspirasi, dan saran dalam dialog bersama Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, di Rumah Makan Lobter 36 Cigembor, Kamis (5/6/2025).
Koordinator PPL Ciamis, Bubun Supriyadi, mengungkapkan bahwa perikanan budidaya menjadi salah satu andalan Kabupaten Ciamis setelah daerah tersebut kehilangan akses ke laut akibat pemekaran Kabupaten Pangandaran. Namun, pengembangan sektor ini menghadapi tantangan, salah satunya keterbatasan jumlah PPL yang hanya berjumlah 17 orang untuk melayani 27 kecamatan.
“Idealnya satu kecamatan satu PPL, tapi sekarang ada yang menangani dua kecamatan. Apalagi dua orang PPL sudah mau pensiun, sehingga tenaga semakin berkurang,” jelas Bubun.
Selain itu, Bubun menyebut budidaya ikan di Ciamis masih bersifat tradisional dan skala rumah tangga, sehingga diperlukan pengelolaan secara berkelompok untuk memudahkan alih teknologi dan pembinaan. Ia mencontohkan Kampung Nila di Kawali sebagai model sukses, yang sudah mendapat penghargaan prototipe one village one product di bawah binaan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menanggapi aspirasi tersebut, Herry Dermawan menyatakan akan memperjuangkan peningkatan jumlah PPL secara nasional dan mencatat seluruh masukan yang disampaikan. Ia menekankan pentingnya pengembangan budidaya ikan tawar sebagai potensi utama di Ciamis, terutama setelah wilayah ini tak lagi memiliki laut.
“Kita tidak bisa bicara ikan tangkap, sekarang fokus kita harus pada ikan air tawar. Termasuk potensi lobster air tawar di sini yang harus dikembangkan. Ini menjadi peran penting PPL,” kata Herry.
Herry juga menegaskan bahwa Komisi IV DPR RI akan mengawal aspirasi PPL Ciamis, termasuk peningkatan kapasitas SDM dan penyediaan sarana mobilisasi yang dibutuhkan.
