Ahmad Najib Serukan Penguatan Literasi Keuangan untuk Atasi Masalah Pinjol

 Ahmad Najib Serukan Penguatan Literasi Keuangan untuk Atasi Masalah Pinjol

Ahmad Najib Qodratullah Anggota Komisi XI DPR RI

Fraksipan.com – Anggota Komisi XI DPR RI, Ahmad Najib Qodratullah, menegaskan komitmennya dalam menangani permasalahan pinjaman online (pinjol) yang masih menjerat masyarakat Indonesia. Najib menyebutkan, rendahnya tingkat literasi keuangan menjadi salah satu akar penyebab tingginya ketergantungan masyarakat terhadap pinjol.

“Saya memiliki perhatian khusus dengan tugas saya terkait isu Pinjol. Isu pinjol ini dilatarbelakangi tingkat literasi keuangan masyarakat yang dirasa masih rendah. Sementara akses masyarakat terhadap lembaga-lembaga keuangan, terutama pinjol, semakin hari tinggi dengan kehadiran kemudahan yang ditampilkan melalui media-media digital,” ujar Najib dalam sebuah talk show di salah satu radio di Jawa Barat.

Najib meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk lebih konsisten dalam memberikan perlindungan kepada konsumen, sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar mereka dapat lebih bijak dalam mengakses pinjol dan produk keuangan lainnya.

“Jadi sekarang regulator dan pengawas dalam hal ini OJK, sebagai regulator dan pengawas harus konsisten terhadap perlindungan konsumen. Di satu sisi OJK punya kewajiban untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Agar masyarakat lebih paham dan lebih bijak ketika mereka mengakses pinjol itu tadi atau produk sejenis,” tegasnya.

Menurut Najib, peningkatan literasi keuangan perlu diarahkan pada pengelolaan keuangan rumah tangga. Meski literasi keuangan masyarakat telah meningkat menjadi sekitar 60 persen dalam beberapa tahun terakhir, Najib menilai masyarakat masih kekurangan pemahaman tentang kebijakan dalam mengatur keuangan pribadi dan keluarga.

“Hari-hari ini literasi keuangan masyarakat sebetulnya sudah meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ada pada kisaran sekitar 60 persen terakhir. Tetapi hal itu, kemudian masyarakat itu sendiri rasanya kalau mengenai bagaimana dalam kebijakan mereka dalam mengelola keuangan rumah tangga itu mereka belum memiliki,” ungkap Najib.

Najib menyoroti pentingnya kebijaksanaan dalam mengatur keuangan rumah tangga untuk menghindari ketergantungan terhadap pinjol. Ia mencontohkan bagaimana banyak keluarga memiliki pendapatan yang tidak seimbang dengan hutang mereka. “Yang terjadi dengan pendapatan katakan sebulan sejuta tapi hutang mereka bisa melebihi satu juta. Nah, teknik-teknik bukan saja memerlukan pengetahuan tetapi juga wisdom, bijak dalam mengelola keuangan, dan ini harus terus dikampanyekan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Najib mendorong sektor perbankan untuk menyediakan produk keuangan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat, sehingga dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan terpercaya dibandingkan pinjol. “Saya berharap perbankan menyediakan produk-produk yang mudah diakses masyarakat. Karena itu lebih menjamin sebetulnya,” tandas Najib.

Dengan dukungan OJK, sektor perbankan, dan peningkatan literasi keuangan masyarakat, Najib optimistis bahwa masalah pinjol dapat diatasi, sekaligus menciptakan masyarakat yang lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka.

editor

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four + 2 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.