Ahmad Yohan Soroti Perambahan Taman Nasional Tesso Nilo, Desak Penertiban dan Keadilan Ekologis

 Ahmad Yohan Soroti Perambahan Taman Nasional Tesso Nilo, Desak Penertiban dan Keadilan Ekologis

Ahmad Yohan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI menjadi Ketua Tim Kunjungan Reses ke Provinsi Riau, 19 Juni 2025

Fraksipan.com — Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap maraknya perambahan kawasan hutan dan pembukaan lahan ilegal di berbagai wilayah, termasuk di kawasan konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Dalam kunjungan reses Komisi IV DPR RI ke Riau, Ahmad Yohan menegaskan bahwa ekspansi kebun sawit ilegal secara besar-besaran kini telah menjadi ancaman serius bagi kelestarian ekosistem hutan dan satwa langka yang dilindungi.

“Taman Nasional Tesso Nilo merupakan kawasan konservasi strategis, habitat gajah dan harimau Sumatera. Namun ironisnya, tutupan hutan alamnya kini hanya tersisa sekitar 14 persen,” ujar Yohan dalam sambutannya.

Berdasarkan data yang diterima, dari total luas kawasan sebesar 81.739 hektare, hanya sekitar 12.000 hektare yang masih berupa hutan alam. Sisanya telah berubah menjadi lahan terbuka dan sebagian masuk dalam status Sertifikat Hak Milik (SHM). Kondisi ini, menurutnya, sangat memprihatinkan karena berpotensi menimbulkan konflik antara manusia dan satwa, serta mengancam kelangsungan hidup spesies yang dilindungi akibat hilangnya habitat.

Ahmad Yohan menekankan bahwa langkah penertiban kawasan TNTN harus segera dilakukan. Namun ia mengingatkan bahwa pendekatan yang digunakan tidak boleh semata-mata represif.

“Penegakan hukum saja tidak cukup. Kita butuh kebijakan terintegrasi, koordinasi lintas sektor, dan pelibatan masyarakat lokal. Harus ada keadilan ekologis dan sosial agar tidak menimbulkan konflik horizontal,” tegasnya.

Dalam forum tersebut, Ahmad Yohan meminta penjelasan dari pihak terkait mengenai empat hal penting: tahapan penertiban yang dilakukan Satgas, keterlibatan pemerintah daerah dan lembaga non-pemerintah, kebijakan transisi sosial bagi masyarakat di dalam kawasan, serta penegakan hukum dan audit lahan sawit ilegal.

Mengakhiri pidatonya, Ahmad Yohan mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keanekaragaman hayati demi masa depan generasi mendatang.

“Mari kita rawat alam, agar anak cucu kita bisa mewarisi bumi yang lestari,” pungkasnya.

editor

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eight − 7 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.