Dukung Rencana Holding Ultra Mikro, Nasril Bahar: Selama Ini Kredit Kecil Dimangsa Rentenir
Fraksipan.com – Jakarta-Gap pembiayaan kepada masyarakat kecil masih menganga lebar. Sebanyak 65% dari 54 juta pelaku usaha atau pekerja segmen Ultra Mikro (UMi) masih belum terlayani oleh Lembaga Keuangan formal. Diperlukan keseriusan lembaga yang menangani kredit UMi, guna membangun ekonomi bawah.
H. Nasril Bahar, Anggota Komisi VI DPR mengungkapkan dengan adanya kredit UMi distribusi kredit sampai ke level masyarakat kecil yang selama ini dimangsa renternir.
“Selama ini kredit belum terdistribusikan untuk kalangan kecil dan ultra mikro,” kata dia di Jakarta, Rabu (24/02/2021).
Lembaga keuangan kata dia, masih nyaman menyasar pengusaha kakap. Kredit yang dikucurkan begitu fantastis, maklum mereka bankable. Sedangkan untuk kalangan UMi belum maksimal tergarap karena terganjal Bankable.
Menurut dia agar kredit sampai ke kalangan usaha kecil, terobosannya perlu lembaga yang berani mengambil peran membantu usaha mikro. Nah, dengan adanya rencana Holding, BRI, PMN dan Pegadaian sinergi, maka distribusi kredit semakin merakyat. Karakteristik Pelaku Usaha Mikro umumnya memiliki vulnerabilitas tinggi, literasi keuangan rendah, aksesterbatas, dan tidak memiliki aset kolateral.
“Kalau mau tahu enterpreneurship kita 3,5 persen jauh dari Asean, sedangkan pertumbuhannya 1,9 persen sampai 2,1 persen. Ini yang harus disahuti perbankan dan tepat adanya Holding Ultra Mikro,” katanya.
Dengan terbentuknya Holding Ultra Mikro, beber dia, masyarakat kecil yang punya usaha dan tinggal di kepulaan akan mudah mengakses kredit lembaga keuangan.
“Mereka belum dapat fasilitas kredit, jika disupport akan recovery,” katanya.
Oleh sebab itu, percepatan Holding Ultra Mikro lanjut dia jangan sampai terlambat karena integrasi tersebut akan menciptakan kesejahteraan usaha mikro.
“Model begini harus ditiru oleh perbankan swasta. Di luar negeri sudah berjalan, maka saya apresiasi rencana Holding Ultra Mikro,” katanya
