Hatta: Negara Harus Lebih Serius Promosikan Ekonomi Kreatif ke Kancah Internasional
Farah: Pembentukan Angkatan Siber Perlu Kajian Mendalam untuk Hindari Tumpang Tindih
Fraksipan.com – Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Farah Puteri Nahlia yang juga Anggota DPR RI Komisi I ini menyatakan bahwa wacana pembentukan Angkatan Siber sebagai matra baru dalam tubuh TNI perlu kajian yang matang agar tidak terjadi tumpang tindih dengan lembaga lain seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Pernyataan ini disampaikan Farah dalam rapat Komisi I DPR RI bersama Menteri Pertahanan RI, Panglima TNI, serta KASAD, KASAL, dan KASAU pada Senin (25/11/2024).
“Tadi Pak Menhan sih lumayan concern terkait dengan matra baru Angkatan Siber ini, namun lagi-lagi masih perlu dikaji lebih lanjut karena tentunya nggak gampang untuk buat Angkatan Siber baru,” ujar Farah di gedung DPR, Jakarta.
Lebih lanjut Farah mengingatkan bahwa pembentukan Angkatan Siber harus memastikan tidak ada tumpang tindih dengan lembaga yang memiliki kewenangan serupa. “Kalau mau bikin Angkatan Siber juga harus memastikan ini jangan ada tumpang tindih dengan lembaga-lembaga lain yang memang juga punya kewenangan di dunia siber. Jadi, yang ada sekarang ini belum cukup untuk menangkal serangan siber,” imbuhnya.
Farah menjelaskan bahwa urgensi pembentukan Angkatan Siber masih dalam tahap kajian. Menurutnya, isu ini telah menjadi perhatian dalam berbagai diskusi dengan Lembaga Pertahanan Nasional dan Dewan Ketahanan Nasional.
“Kemarin ketika kita rapat dengan Lembaga Pertahanan Nasional dan Dewan Ketahanan Nasional, kita menanyakan kepada lembaga-lembaga terkait dengan kajian Angkatan Siber ini,” terangnya.
Farah menekankan pentingnya fokus pada ancaman serangan siber yang semakin mengkhawatirkan. Ia mencontohkan kasus peretasan terhadap salah satu laman lembaga negara yang diubah menjadi situs judi online.
“Karena kan kalau kita lihat sekarang serangan siber yang ada itu sudah bukan serangan siber yang bisa dibilang ecek-ecek. Ada website kementerian lembaga yang diretas, bahkan tadi kami juga menyinggung ada yang diubah menjadi website judi online,” ungkap Farah.
Selain itu, ia juga mengingatkan potensi bahaya dari serangan proxy war yang dapat melumpuhkan pertahanan negara jika tidak diantisipasi dengan baik.
“Serangan-serangan proxy war ini kan juga mempunyai efek yang besar, dan jangan sampai ke depannya bisa melumpuhkan pertahanan negara,” tambahnya.
Dengan ancaman yang semakin nyata, Farah berharap pembentukan Angkatan Siber dapat menjadi solusi yang efektif, asalkan dirancang dengan cermat dan tidak mengganggu fungsi lembaga lain. [MS]