Goyud: Sinergi Lima Aktor Kunci Sukses Pemilu yang Berkualitas

Wahyudin Noor Aly (Goyud) Anggota Komisi II DPR RI
Fraksipan.com – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN Wahyudin Noor Aly alias Goyud berpendapat bahwa keberhasilan pemilu tidak hanya ditentukan oleh proses pemungutan suara, akan tetapi juga oleh sinergi dari lima actor Utama yang berperan dalam pelaksanaannya.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam diskusi yang melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Senin, 3/02/2025.
Menurut Goyud, kelima aktor tersebut memiliki peran yang saling berkaitan dalam menciptakan pemilu yang demokratis dan berintegritas. “Pemerintah, KPU, Bawaslu, partai politik beserta calon peserta, dan rakyat sebagai pemilih harus memahami fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing agar pemilu berjalan dengan baik,” ujarnya.
1. Pemerintah sebagai Fasilitator
Pemerintah berperan sebagai fasilitator yang memastikan pemilu berjalan lancar dengan menyediakan anggaran, regulasi, dan sarana prasarana yang memadai. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat bahwa realisasi anggaran Pemilu dan Pilkada 2024 mencapai Rp55,2 triliun. Goyud mengingatkan agar anggaran tersebut digunakan secara efektif dan transparan demi tercapainya tujuan demokrasi yang substantif. “Pemerintah harus memastikan bahwa pendanaan pemilu benar-benar mendukung proses demokrasi, bukan justru menjadi beban atau peluang korupsi,” tegasnya.
2. KPU sebagai Penyelenggara Pemilu
Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki tugas utama dalam menyelenggarakan pemilu yang adil dan transparan. Goyud menekankan pentingnya seleksi ketat terhadap penyelenggara pemilu agar memiliki kompetensi dan etika tinggi. “Jika penyelenggara tidak memiliki kapasitas yang memadai, berbagai pelanggaran seperti suap dan manipulasi suara bisa terjadi,” ujarnya.
3. Bawaslu sebagai Pengawas Demokrasi
Sebagai lembaga pengawas, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bertanggung jawab untuk memastikan pemilu berjalan sesuai regulasi dan mencegah terjadinya kecurangan. Goyud mengingatkan bahwa pengawasan yang ketat dan independen sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pemilu. “Bawaslu harus bertindak tegas terhadap segala bentuk pelanggaran, termasuk politik uang dan penyalahgunaan wewenang,” katanya.
4. Partai Politik dan Calon Peserta Pemilu
Partai politik dan calon peserta pemilu berperan sebagai aktor utama dalam kompetisi demokrasi. Mereka tidak hanya berkewajiban menawarkan gagasan terbaik untuk rakyat, tetapi juga harus menjalankan kampanye yang jujur dan mengedepankan kepentingan bangsa. “Kita tidak ingin pemilu hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan tanpa visi yang jelas untuk kemajuan masyarakat,” tegas Goyud.
5. Rakyat sebagai Pemilih dan Penentu Masa Depan
Sebagai pemilik suara, rakyat memiliki peran krusial dalam menentukan arah kepemimpinan bangsa. Tingkat partisipasi pemilih menjadi salah satu indikator keberhasilan pemilu. Namun, Goyud menegaskan bahwa partisipasi tinggi saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan pemahaman dan kesadaran politik yang baik. “Yang lebih penting adalah bagaimana pemilih menggunakan hak suaranya dengan cerdas, memilih calon yang benar-benar mampu membawa perubahan,” tutupnya.