Okta Kumala Dewi Dorong Perkuat Paspor Indonesia di Kancah Internasional

 Okta Kumala Dewi Dorong Perkuat Paspor Indonesia di Kancah Internasional

Okta Kumala Dewi Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN

Fraksipan.com – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi, menyoroti perlunya langkah strategis untuk memperkuat posisi paspor Indonesia di kancah internasional. Menurutnya, paspor Indonesia harus menjadi simbol kepercayaan dunia terhadap stabilitas politik, ekonomi, dan hubungan diplomasi negara.

“Posisi paspor Indonesia masih belum optimal. Salah satu contohnya adalah kebijakan bebas visa transit 10 hari yang baru saja diterapkan oleh pemerintah Tiongkok untuk 54 negara. Sangat disayangkan, Indonesia tidak termasuk dalam daftar tersebut, padahal kita memiliki hubungan perdagangan dan pariwisata yang cukup baik dengan Tiongkok,” ujar Okta.

Henley Passport Index 2025 mencatat Indonesia berada di peringkat ke-66, stagnan dari tahun sebelumnya. Posisi ini masih tertinggal dibandingkan negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura di peringkat pertama, Malaysia di posisi ke-12, Brunei ke-20, dan Thailand ke-63.

Okta menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Tiongkok sangat erat, baik dari segi perdagangan maupun pariwisata.

“Berdasarkan data, Tiongkok merupakan mitra utama perdagangan Indonesia. Nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai 65 miliar dolar AS dan angka impornya sebesar 63 miliar dolar AS pada 2023. Selain itu, Tiongkok juga menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan Indonesia dengan jumlah 221,6 ribu kunjungan pada 2024,” jelasnya.

Ia menilai hubungan erat ini seharusnya dapat menjadi dasar pertimbangan Tiongkok untuk memasukkan Indonesia ke dalam kebijakan bebas visa transit. Apalagi, Indonesia saat ini sedang merancang kebijakan pembebasan visa untuk 20 negara, termasuk Tiongkok.

Okta juga menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia melalui berbagai upaya diplomasi.

“Kekuatan paspor tidak hanya dilihat dari jumlah negara yang memberikan akses bebas visa, tetapi juga hal tersebut bisa tercapai dari kepercayaan dunia terhadap stabilitas politik, keamanan, ekonomi, dan hubungan diplomatik kita. Saya berharap Kemenlu di bawah Menteri Sugiono dapat mengambil langkah-langkah diplomatik yang diperlukan untuk memperkuat kepercayaan dunia kepada Indonesia,” lanjutnya.

Selain itu, Okta mendorong pemanfaatan potensi domestik seperti pariwisata, budaya, dan kekayaan alam untuk memperluas hubungan bilateral. Menurutnya, potensi ini dapat menjadi modal besar bagi Indonesia dalam memperkuat akses global warganya.

Ia optimistis, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia akan semakin dihormati di dunia internasional.

“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, saya percaya Indonesia akan semakin dihormati di panggung internasional, dan hal itu akan berdampak langsung pada penguatan paspor kita,” tegas Okta.

Menurutnya, pemerintahan saat ini telah menunjukkan komitmen nyata dalam meningkatkan hubungan bilateral dan multilateral, yang pada akhirnya akan berdampak pada kekuatan paspor Indonesia.

“Pemerintahan Presiden Prabowo memiliki potensi besar untuk membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi di dunia internasional. Beberapa kunjungan luar negeri yang dilakukan menghasilkan hubungan bilateral dan multilateral yang sangat baik. Saya yakin kekuatan paspor kita nantinya akan meningkat dan menjadi cerminan dari kesuksesan diplomasi luar negeri kita,” tutupnya.

editor

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 + five =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.