Okta Kumala Dewi: Indonesia Butuh Dubes untuk Amerika Serikat yang Berpengalaman, Paham Ekonomi Politik Global dan Dunia Usaha

 Okta Kumala Dewi: Indonesia Butuh Dubes untuk Amerika Serikat yang Berpengalaman, Paham Ekonomi Politik Global dan Dunia Usaha

Okta Kumala Dewi Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN

Fraksipan.com — Kekosongan posisi Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Amerika Serikat yang telah berlangsung hampir dua tahun sejak ditinggalkan Rosan Roeslani pada Juli 2023 memicu keprihatinan di kalangan legislatif. Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi, mendorong pemerintah untuk segera mengisi kekosongan tersebut dengan sosok yang berkapasitas tinggi dan memahami dinamika hubungan bilateral kedua negara.

Okta menegaskan bahwa penunjukan Dubes merupakan hak prerogatif Presiden. Namun, ia menilai proses ini perlu dipercepat, khususnya untuk negara-negara mitra strategis seperti Amerika Serikat.

“Idealnya, negara-negara yang posisi Dubes-nya masih kosong segera diisi. AS adalah mitra penting dalam hubungan bilateral maupun kerja sama multilateral. Kehadiran seorang Dubes akan sangat strategis,” kata Okta dalam keterangan persnya, Selasa (15/4/2025).

Menurutnya, posisi Dubes di AS tak bisa dipandang sebelah mata, mengingat perannya sebagai representasi Indonesia di panggung global. Dalam konteks geopolitik dan ekonomi dunia saat ini, kehadiran seorang Dubes yang aktif dan tepat sangat dibutuhkan untuk merespons berbagai tantangan diplomatik.

“Kita menghadapi tantangan nyata seperti kebijakan tarif impor yang berdampak pada ekspor Indonesia, serta isu deportasi imigran. Tanpa kehadiran Dubes, respons diplomatik kita bisa tidak maksimal,” tegasnya.

Lebih jauh, Okta menggarisbawahi pentingnya memilih figur yang memahami kompleksitas hubungan Indonesia-AS dari berbagai dimensi, termasuk politik, ekonomi, hukum, keamanan, hingga budaya. Ia menilai, sosok ideal bahkan sebaiknya memiliki latar belakang sebagai pengusaha.

“Lebih baik lagi jika calon Dubes juga memiliki latar belakang sebagai pengusaha, agar bisa mendorong ekspansi pasar Indonesia di AS secara konkret dan terukur. Kita butuh figur yang bukan hanya piawai dalam perundingan, tapi juga mampu membuka peluang nyata di lapangan,” ujarnya.

Ia turut menyoroti urgensi kehadiran Dubes untuk memperkuat perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di AS. Berdasarkan data, terdapat 4.276 WNI yang masuk daftar deportasi di Negeri Paman Sam. Menurutnya, kehadiran Dubes akan mempercepat proses diplomasi dan memperkuat pendampingan terhadap WNI yang menghadapi masalah hukum dan keimigrasian.

Untuk diketahui, posisi Dubes RI untuk Amerika Serikat secara resmi kosong sejak pertengahan 2023. Hingga kini, pemerintah belum mengumumkan nama pengganti Rosan Roeslani.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, menyampaikan bahwa Komisi I akan menggelar rapat kerja bersama Kementerian Luar Negeri pada Kamis (17/4/2025). Salah satu agenda utama dalam rapat tersebut adalah membahas kekosongan posisi Dubes di sejumlah negara serta implikasi kebijakan perang dagang terhadap Indonesia.

Baca Juga: Okta Kumala Dewi Desak Pemerintah Respons Cepat Tarif Tambahan AS, Soroti Dampak Langsung bagi Banten

editor

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.