Iskandar Soroti Tantangan Penyerapan Gabah Petani, Minta Bulog Percepat Akselerasi Teknologi
Saleh Partaonan Daulay Dukung Bantuan Modal Rp500 Juta untuk UMKM Program MBG

Saleh Partaonan Daulay Ketua Komisi VII DPR RI
Fraksipan.com – Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menyampaikan dukungannya terhadap langkah pemerintah yang memberikan bantuan modal usaha hingga Rp500 juta bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mitra Program Mitra Bantuan Gizi (MBG).
Menurut Saleh, program ini mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap UMKM sekaligus membuka peluang lebih besar dalam dunia usaha. “Langkah ini merupakan wujud konkret dari keberpihakan pemerintah terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta dapat menciptakan peluang yang lebih merata dalam dunia usaha,” jelasnya.
Dengan dukungan ini, diharapkan UMKM dapat berkembang dan bersaing secara sehat, tidak hanya dengan perusahaan besar, tetapi juga dalam memperkuat perekonomian lokal. Saleh menekankan bahwa keberhasilan UMKM akan berdampak luas bagi masyarakat sekitar.
“Program ini, yang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi kecil dan menengah, diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan mendistribusikan peredaran uang secara lebih merata,” katanya.
“Dengan begitu, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berusaha dan bekerja, tanpa terkendala oleh ukuran atau skala usaha mereka,” tambahnya.
Saleh menyoroti potensi program MBG dalam mendorong pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap bantuan modal yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Namun, untuk memastikan efektivitas program ini, pemerintah telah menetapkan kriteria bagi UMKM yang ingin bergabung. Produk yang dihasilkan harus berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan pasar, serta mampu memenuhi target distribusi tepat waktu.
“UMKM yang terlibat harus memiliki komitmen untuk menghasilkan produk yang tidak hanya aman dan berkualitas, tetapi juga dapat mendukung keberlanjutan usaha mereka dalam jangka panjang,” kata Saleh.
Saleh juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi kualitas produk, mengingat makanan yang diproduksi akan disalurkan ke anak-anak sekolah. “Jika ada produk yang tidak sesuai dengan standar, masyarakat dapat memberikan umpan balik langsung kepada pemerintah atau UMKM terkait,” ungkapnya.
Pengawasan ini, lanjutnya, harus dilakukan dengan niat baik untuk meningkatkan kualitas produk. Masukan konstruktif sangat diperlukan agar program MBG dapat berjalan dengan sukses dan produk yang dihasilkan memenuhi standar yang diharapkan.
Program MBG bukan sekadar bantuan modal, tetapi juga upaya menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat, program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan pada perekonomian lokal.
Saleh optimistis, melalui dukungan yang tepat dan pengawasan yang baik, UMKM Indonesia tidak hanya akan berkembang di tingkat nasional tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional. “Dengan adanya program ini, para pelaku UMKM diharapkan memperoleh kesempatan yang lebih baik untuk berkompetisi di pasar yang lebih luas,” pungkasnya.