Pesan Fraksi PAN Untuk Menag: Hentikan Polemik Soal Radikalisme

 Pesan Fraksi PAN Untuk Menag: Hentikan Polemik Soal Radikalisme

M Ali Taher Anggota Badan Legislasi dari Fraksi PAN DPR RI

Fraksipan.com – Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Ali Taher Parasong meminta Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi untuk tidak terus berpolemik tentang isu radikalisme. Hal ini Ali utarakan dalam rapat kerja dengan Menag Fachrul Razi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11).

“Jangan lagi muncul isu-isu radikalisme. Kalau tidak ada radikalisme, tidak pernah ada Namrud berjumpa dengan Ibrahim. Jika tidak ada radikalisme, Musa tidak akan bertemu Firaun. Jika tidak ada radikalisme, maka Muhammad tidak akan bertemu dengan Abu Lahab atau Abu Jahal,” ujar Ali seperti dikutip dari Sindonews.

Menurutnya, kata radikalisme adalah akar dari sebuah persoalan teologis yang sering disalahartikan pada konteks yang menghancurkan agama. Ia justru sepakat jika radikalisme digunakan untuk membangun peradaban dan melakukan perjumpaan peradaban.

Ali tidak sejutu jika radikalisme digunakan untuk menghantam negara, karena Islam mengajarkan kesatuan bangsa.

“Oleh karena itu mari belajar agama kembali Pak Menteri. Dan apa itu faith dan apa itu religion. Agama Pasal 29 adalah organisasi, mengatur, bukan faith. Faith itu iman, jangan diganggu. Tugas agama dan pendidikan itu religion, kerukunan interagama itu religion, hubungan antarumat agama itu religion, hubungan antara pemerintah dan agama itu religion,” jelasnya.

Ali berpesan, Menag Fachrul Razi tidak boleh mencampuri iman seseorang.

“Oleh karena itu menurut saya, mari belajar tentang apa itu religion dan apa itu faith. Saya belajar sejarah peradaban. Tanpa agama, tidak pernah ada kata atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong keinginan leluhur dalam pembukaan UUD 1945,” pungkasnya. (ed)

mediafraksipan

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fifteen − 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.