Guspardi Gaus: Pancasila Harus menjadi ‘Way of life’ Masyarakat Indonesia

 Guspardi Gaus: Pancasila Harus menjadi ‘Way of life’ Masyarakat Indonesia

Guspardi Gaus Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN

Fraksipan.com – Anggota Komisi II DPR-RI, Guspardi Gaus menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa, lahir dari nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Hal tersebut disampaikan dirinya pada saat sosialisasi Pancasila yang diadakan di kantor Walikota Pariaman, Sumatera Barat (29/8/2022).

Pancasila bukanlah sekedar ideologi bagi rakyat Indonesia, tetapi juga sebagai budaya, falsafah hidup dan dasar negara yang tertanam dalam jiwa masyarakat Indonesia. Tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

” Ideologi Pancasila merupakan kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan dan cara berfikir serta juga sebagai pandangan hidup atau “the way of life,” masyarakat Indonesia, ujar Guspardi (29/8/2022).

Legislator asal Sumatera Barat itu pun menyampaikan, ketika bicara tentang pancasila jangan hanya beretorika saja. Namun harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi masyarakat minang, nilai-nilai pancasila tidak perlu diragukan dan diperdebatkan. Para tokoh bangsa yang berasal dari minangkabau mulai dari M.Hatta, Syahrir, M.Yamin dan Agus Salim dan tokoh lainnya adalah sederet tokoh bangsa yang merupakan bagian penting dari Pancasila.

Penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam ke lima sila pancasila juga sudah diejawantahkan sejak dulu oleh masyarakat minang dalam kehidupan sehari-hari.

Sila pertama bagi orang Minang sendiri adalah karakter atau jati diri bahkan menjadi filosofi dalam hidup dan kehidupannya yang terpatri dalam “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” (Adat Bersendikan Syara’ Syara’ Bersendikan Kitabullah).

Sila kedua merupakan hidup dengan semangat keadilan sebagaimana dalam pepatahnya “Barek samo di pikua ringan samo di jinjiang” (berat sama dipikul ringan sama dijinjing/ ditenteng).

Untuk Sila ketiga, di Sumatera Barat sendiri suasana sangat damai dan tentram. Pendatang diterima dengan baik. Tak pernah ada persekusi terhadap pendatang apapun suku. agama atau rasnya.

Ketika orang Minang merantau, mereka sangat pandai membaur. Hal itu dikarenakan orang Minang memegang berprinsip “Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung “.

Sementara Sila keempat, ketika Indonesia belum merdeka, sifat ini sudah berakar dalam diri orang Minang dan itu tergambar dalam pepatahnya “Bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mupakaik“.

Bermusyawarah untuk mencapai mufakat sudah diterapkan sejak zaman nenek moyang orang Minang.

Pada Sila kelima, prinsip keadilan sosial ini sudah turun temurun dipraktekkan orang Minang seperti termaktub dalam pepatahnya.

Mandapek sama balabo, kahilangan samo marugi, maukua samo panjang, manimbang samo barek“, yang berarti memperoleh sama beruntung kehilangan sama merugi mengukur sama panjang dan menimbang sama berat.

Oleh karena itu, Pancasila merupakan butir dan nilai luhur dari para leluhur kita baik dari Sabang sampai Merauke.

Lebih lanjut Guspardi mengatakan, pengenalan Pancasila harus terus dilakukan terutama kepada kaum milenial agar ideologi bangsa ini terus dikenal dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila sebagai ideologi negara sudah final. Artinya, kita sebagai warga negara tanpa terkecuali, telah sepakat menjadikan itu sebagai falsafah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Maka implementasi dan membumikan Pancasila sudah menjadi tugas seluruh elemen masyarakat”, tegas Anggota Komisi II DPR-RI itu.

Dirinya menambahkan, Pancasila mesti kembali dibumikan sebagai pedoman hidup sehari-hari bangsa ini. Bukan hanya dalam kerangka tata nilai, melainkan juga dalam tata kelola negeri.

” Jadi, pembinaan ideologi Pancasila terhadap masyarakat harus dilakukan secara terus menerus karena ideologi ini merupakan jati diri bangsa dan negara. Masyarakat perlu mempelajari, menghayati dan mengimplementasikan Pancasila”, tuturnya.

editor

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 − 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.